Kamis, 23 Juni 2011

HAL PENTING DALAM USAHA BETERNAK SAPI

HAL-HAL YANG PENTING DALAM USAHA BETERNAK SAPI



Usaha peternakan sapi potong di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan bebrapa hal yang menyangkut Manajemen
pemeliharaan ternak sapi, antara lain :

Seleksi Bibit
a. Pejantan : Seleksi menyangkut kesehatan fisik, kualitas semen dan kapasitas
servis.
b. Betina : Seleksi menyangkut kondisi fisik dan kesehatan, kemiringan vulva tidak
terlalu keatas, mempunyai puting 4 buah, bentuk ambing relatif besar dengan
bentuk yang simetris.

Pakan
Pakan untuk ternak sapi potong dapat berupa Hijauan (rumput, kacang-kacangan dan limbah pertanian), konsentrat (dedak padi, onggok, ampas tahu) dan makanan tambahan (vitamin, mineral dan urea.). Secara umum jumlah makanan yang diberikan untuk seekor sapi setiap hari adalah sebagai berikut :
- Hijauan : 35 - 47 Kg, atau bervariasi menurut berat dan besar badan.
- Konsentrat : 2 - 5 kg
- Pakan tambahan : 30 - 50 gr.

Kandang
a. Syarat Kandang
- Bahan kandang dari kayu/ bambu serta kuat
- Letak kandang terpisah dari rumah dan jaraknya cukup jauh
- Lantai dari semen/tanah yang dipadatkan, dan harus dibuat lebih tinggi dari
tanah sekitarnya.
- Ventilasi udara dalam kandang harus baik.
- Drainase di dalam dan luar kandang harus baik.

b. Ukuran kandang
- Sapi betina dewasa 1,5 X 2 m/ekor
- Sapi jantan dewasa 1,8 X 2 m/ekor
- Anak sapi 1,5 X 2 m/ekorS

Sistem Perkawinan
a. Hand Mating
Kawin alam yang teratur dimana sapi betina birahi dibawa ke tempat pejantan
untuk dikawinkan atau di IB.
b. Pasture Mating Jantan dan betina kawin alam di padang pengembalaan
c. Mengetahui Tanda Birahi tanda-tanda birahi yaitu ; selalu gelisah, mencoba
menaiki sapi lain, vulva membesar dan kemerahan serta keluar cairan lendir,
nafsu makan menurun.
d. Mengetahui Tanda-tanda Melahirkan Tanda melahirkan seperti urat daging sekitar
vulva mengendor, dikiri kanan pangkal ekorkelihatan legok, ambing membesar dan
tampak tegang, sapi gelisah dll.
Kesehatan Hewan
Tindak pencegahan :
a. Hindari kontak dengan ternak sakit
b. Kandang selalu bersih
c. Isolasi sapi yang di duga kena penyakit agar tidak menular ke sapi yang lain
d. Mengadakan tes kesehatan, khususnya penyakit Brucellosis dan Tuberculosis.
e. Desinfektan kandang dan peralatan
f. Vaksinasi teratur


Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang sapi seperti : Antrax, Ngorok, Keluron dan lain-lain. Untuk mencegah penyakit dapat dilakukan vaksinasi secara teratur dan pemberian obat sesuai jenis penyakit yang menyerang.

Tatalaksana Pemeliharaan
Tatalaksana pemeliharaan dapat dibagi 3 sesuai tujuan pemeliharaan :
a. Tujuan untuk menghasilkan anak. Induk dan anak dipelihara bersama sampai anak
disapih umur 6 - 8 bulan dan kemudian anak dijual.
b. Tujuan untuk menambah dan memperbaiki kualitas daging. penggemukan dapat
dilakukan di kandang atau padang rumput. Lama penggemukan tergantung umur sapi.
Bila umur 1 - 2 tahun dibutuhkan waktu 6 bulan. Bila umur sapi dewasa 2 - 3
tahun dibutuhkan waktu 4 bulan.
c. Tujuan untuk bibit. Dipelihara sapi-sapi jantan dan betina dari jenis unggul


Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang sapi seperti : Antrax, Ngorok, Keluron dan lain- lain. Untuk mencegah penyakit dapat dilakukan vaksinasi secara teratur dan pemberian obat sesuai jenis penyakit yang menyerang.

Tatalaksana Pemeliharaan
Tatalaksana pemeliharaan dapat dibagi 3 sesuai tujuan pemeliharaan :
a. Tujuan untuk menghasilkan anak. Induk dan anak dipelihara bersama sampai anak
disapih umur 6 - 8 bulan dan kemudian anak dijual.
b. Tujuan untuk menambah dan memperbaiki kualitas daging. penggemukan dapat
dilakukan di kandang atau padang rumput. Lama penggemukan tergantung umur sapi.
Bila umur 1 - 2 tahun dibutuhkan waktu 6 bulan. Bila umur sapi dewasa 2 - 3
tahun dibutuhkan waktu 4 bulan.
c. Tujuan untuk bibit. Dipelihara sapi-sapi jantan dan betina dari jenis unggul.


Pemasaran
Pemasaran hasil ternak dapat dikoordinasikan dengan kelompok tani atau koperasi, dengan demikian biaya dapat ditanggung besama-sama. Produk dapat dipasarkan berupa daging atau ternak hidup, dan sebaiknya memilih standar harga per kg berat hidup


Perkembangan sapi pedaging di Indonesia semakin nampak mengarah ke arah komersil, bahkan penggemukan semakin modern terpacu oleh tuntutan penyediaan daging yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Keberhasilan suatu perternakan tergantung pada tatalaksana yang baik, perusahaan peternakan akan mengalami kehancuran dan kebrangkutan jika tidak memiliki tatalaksana yang baik dan profesional. Peran seorang manager dalam suatu perusahaan peternakan sangatlah penting, selain itu keberadaan tenaga-tenaga terlatih juga sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan peternakan
Usaha penggemukan sapi merupakan suatu usaha untuk menghasilkan keuntungan. Keuntungan tersebut bergantung pada hasil produksinya, agar suatu usaha peternakan mendapat keuntungan sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan perencanaan yang sangat matang dengan berbagai pertimbangan. Analisis komprehensif mengenai kelayakan suatu wilayah untuk lokasi peternakan juga sangat penting. Selain itu pengelolaan dalam menjalankan suatu usaha peternakan jugalah sangat menentukan keberhasilan suatu usaha.
Struktur organisasi baik sederhana maupun dalam bentuk yang lebih rumit, sangat dibutuhkan untuk menunjang operasional usaha penggemukan sapi potong. Fungsi struktur organisasi adalah untuk menentukan seorang tenaga kerja bertanggung jawab terhadap pekerjaan apa dan kepada siapa dia harus melaporkan hasil tugas-tugasnya. Ini diperlukan agar setiap tenaga kerja mengetahui hak dan kewajibanya. Dengan manageman yang baik, operasional usaha penggemukan sapi potong akan berjalan secara efektif, efisien, dan tepat waktu. Contoh struktur organisasi perusahaan secara sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar