Senin, 27 Desember 2010

Pemanfaatan Limbah Peternakan

MEMANFAATKAN LIMBAH YANG TERBUANG
UNTUK BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Di zaman modern seperti sekarang ini kesadaran orang tentang pentingnya menjaga lingkungan sangatlah kurang. Kita sebagai insan terpelajar harusnya mampu mengubah kebiasaan buruk itu. Kita tahu sebenarnya kita itu mampu memanfaatkan bahan-bahan terbuang (limbah) untuk kita jadikan hal yang lebih bermanfaat. Limbah atau sampah merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Kebanyakan orang menganggap limbah sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit dan juga menyebabkan kerusakan lingkungan. Diantara banyak limbah-limbah ada yang bisa kita manfaatkan untuk kebutuhan pakan ternak ruminansia (pemamah biak) yang meliputi sapi, kerbau, kambing dan domba, dll.

Secara garis besar pakan ternak ruminansia terbagi atas pakan utama yaitu : Hijauan dan pakan penguat (konsentrat) dan pakan tambahan (Feed Suplement).
A.Hijauan
Hijauan merupakan bahan pakan utama ternak untuk penggemukkan dapat berupa rumput baik itu rumput unggul, rumput lapangan dan sebagian jenis leguminosa. Untuk pemberian hijauan makanan ternak dapat diberikan dengan memberikan rumput unggul seperti rumput raja, rumput gajah dll atau mencampurkan rumput lapangan dengan tanaman leguminosa seperti gamal, kaliandra, turi dan lain-lain yang memiliki gizi tinggi.

B.Konsentrat (Makanan Penguat )
Konsentrat adalah campuran dari beberapa bahan pakan untuk melengkapi kekurangan gizi dari hijauan makanan ternak. Terdiri dari bahan pakan dengan kandungan serat kasar yang rendah dan mudah untuk dicerna berasal dari biji-bijian, hasil ikutan / limbah pertanian dari pabrik pengolahan hasil pertanian dan lain lain.

C. Pakan Tambahan (Feed Suplement)
Merupakan pakan tambahan yang berguna untuk merangsang pertumbuhan, mencegah penyakit dan melengkapi ransum pakan ternak. Terdiri antara lain campuran vitamin dan mineral contoh : Premix A, Premix B, Mineral B12 dan lain-lain.

Ternak Ruminansia memerlukan banyak bahan pakan hijauan, itu merupakan pakan yang sangat penting bagi mereka. Pakan hijauan terdiri dari berbagai jenis rumput dan jenis tanaman lainnya. Tetapi permasalahannya, apakah bahan pakan seperti itu akan selalu tersedia…?

Ketersediaan bahan pakan hijauan itu sangat dipengaruhi oleh faktor musim. Apabila saat musim penghujan tersedia melimpah, saat musim kemarau ketersediaanya sangat terbatas. Ketika ketersediaan pakan hijauan terbatas dan yang membutuhkannya itu sangat banyak, hal ini yang harus kita pikirkan. Kata kebanyakan para peternak ruminansia di Indonesia mereka sulit meningkatkan produktifitas ternaknya pada waktu kemarau. Saatnya kita merubah hal yang seperti itu. Kita bisa memanfaatkan limbah-limbah yang ada, yang kandungan gizinya tidak kalah bila dibandingkan dengan bahan pakan hijauan, tetapi kita harus mampu mempelajari proses pengolahannya agar tingkat gizinya masih bisa dioptimalkan. Kebutuhan akan zat-zat gizi sangat berguna untuk mencapai pertambahan berat badan yang sebesar-besarnya, disamping faktor genetik dari ternak itu sendiri. Zat-zat gizi tersebut adalah protein, energi, mineral, vitamin dan air.

 Limbah pertanian sebagai pakan ternak terdiri atas jenis jerami dan limbah tanaman lainnya digunakan diantaranya :
1. Jerami padi
Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak tidak begitu banyak disebabkan serat kasarnya yang tingg, lignin dan silika. Untuk itu jerami perlu ditingkatkan nilai nutrisinya dengan melakukan pengolahan baik fisik, kimia maupun biologis.
Salah satu teknologi pakan tepat guna yang dilakukan dalam pengolahan bahan limbah jerami adalah bioteknologi melalui fermentasi.
Bioteknologi merupakan suatu bidang penerapan biosains dan teknologi yang menyangkut aplikasi praktis organisme hidup atau komponen subselulernya pada industri jasa dan manufaktur serta pengolahan lingkungan. Bioteknologi memanfaatkan bakteri, kapang, ragi, alga, sel tumbuhan atau sel jaringan hewan yang dibiyakkan sebagai konstituasi berbagai proses industri. Bioteknologi mencakup proses fermentasi, pengolahan air dan sampah, sebagian teknologi pangan dan berbagai penerapan baru mulai dari biomedis hingga daur ulang logam dan batuan minor. Proses bioteknologi dibagi 2 jenis yaitu bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern. Bioteknologi tradisional yaitu proses bioteknologi yang terjadi pada suatu makanan atau bahan pakan dengan cara menambahkan suatu enzim atau mikroorganisme tertentu sehingga terjadi perubahan fisik, penampilan dan rasa akibat proses biologis dalam bahan tersebut.
Fermentasi adalah segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim dan mikroba ( jasad renik ) untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisa dan reaksi kimia lainnya sehingga terjadi perubahan kimia pada suatu substrat organik dengan menghasilkan produk tertentu dan menyebabkan terjadinya perubahan sifat bahan tersebut.
Fermentasi dilakukan dengan cara menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, solulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik ( contohnya : Starbio, Starbioplus, EM-4, dan lain-lain ).
2. Jerami jenis kacang-kacangan
Yang sudah banyak dikenal dan digunakan oleh peternak adalah jerami kedelai, jerami kacang hijau dan jerami kacang tanah. Jerami ini mengandung serat kasar lebih rendah dan protein yang lebih tinggi (sekitar 15%) dibandingkan jerami padi. Disamping itu jerami kacang-kacangan sifatnya lebih enak sehingga lebih disukai ternak dibandingkan jerami padi.
3. Jerami Jagung
Ditinjau dari nilai gizinya jerami jagung lebih rendah dari jerami kacang-kacangan, tetapi masih lebih baik dibandingkan nilai gizi jerami padi dan lebih disukai ternak.
4. Jerami Ketela (Ubi)
Ada jenis ubi yang dikenal yaitu ubi kayu dan ubi rambat kandungan gizinya lebih baik dari jerami padi dan umumnya digunakan oleh peternak pada saat musim kemarau mencapai 29-50% dari jumlah pakan.
Macam jenis jerami diatas juga lebih baik dilakukan fermentasi supaya dapat meningkatkan nilai nutrisinya. Hasil penelitian menggambarkan bahwa komposisi nutrisi jerami yang telah difermentasi memperlihatkan peningkatan kualitas jika dibandingkan dengan jerami yang tidak difermentasikan dan akhirnya lebih mudah dicerna oleh ternak ruminansia.
5. Limbah tanaman lainnya
Limbah pertanian lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan untuk ternak antara lain kulit buah nanas (diberikan 15% dari jumlah pakan), biji pepaya (diberikan 15% dari jumlah pakan) dan bungkil kelapa sawit karet (diberikan 20% dari jumlah pakan). Limbah ini dapat diberikan langusng kepada ternak.

Limbah Industri, yang dimaksud dengan limbah industri ialah limbah dari industri pengolahan tanaman pertanian diantaranya :
1. Dedak Padi
Dedak pada biasanya digunakanan sebagai pakan sumber energi bagi ternak ruminansia yang pemberiannya disertai dengan hijauan makanan ternak. Biasanya terbagi atas :
a. Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral
b. Selaput perah (katul) dedak halus yang kaya akan protein, vitamin B1, lemak dan mineral
c.  Dedak kasar adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan pecahan lembaga beras dimana daya cernanya rendah

2. Bungkil Kelapa
 Banyak digunakan karena mudah ditemui dan harganya relatif lebih murah, walaupun kadar proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan bungkil lainnya tetapi daya cerna zat-zat lainnya cukup tinggi.
3. Bungkil Kedele
Merupakan bahan pakan yang paling baik untuk ternak , mudah dicerna kadar proteinnya tinggi dan kaya akan asam amino essensial dan bila dikombinasikan dengan jagung akan menghasilkan pakan yang baik untuk ternak. Karena kadar lemaknya sangat tinggi sebaiknya pemberian tidak lebih dari 25% dari jumlah pakan konsentrat.
4. Onggok
Hasil pembuatan tepung tapioka dan biasanya digunakan sebagai sumber karbohidrat.
5. Ampas Kecap
Limbah dari pembuatan kecap mengandung protein yang tinggi disamping kalsium dan fosfor. Ampas kecap dapat diberikan langsung sebagai pakan ternak sampai jumlah 20% dari ransum. Penambahan 5% ( Etty, dkk 1996) sudah dapat memberikan kenaikkan berat badan ternak.
6. Ampas Tahu
Dengan kandungan protein, lemak, kalsium dan fosfor yang tinggi sebagaimana ampas kecap ampas tahu dapat diberikan dalam jumlah yang cukup tinggi sampai 25% serta dapat diberikan langsung ke dalam pakan ternak.

Masih banyak lagi bahan-bahan limbah yang masih bisa untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Kita sebagai insane peternakan harus mampu memanfaatkan limbah-limbah tersebut agar tidak merusak lingkungan. Para peternak ruminansia juga harus bisa menerapkan teknologi tepat guna untuk mengolahnya, agar mereka tidak hanya bergantung pada pakan hijauan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar